Oleh : dr. Abdiyat Sakrie, Sp.JP
Hipertensi atau yang dikenal dengan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko berbagai macam penyakit diantaranya jantung, otak dan ginjal. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan hampir 1,3 triliun orang dewasa usia 30-79 tahun mengalami hipertensi. Diperkirakan 46% masyarakat dengan hipertensi tidak menyadari kondisinya tersebut. Jumlah tersebut masih belum menunjukkan jumlah penderita hipertensi sesungguhnya karena masih ada 50% lebih orang tidak terdiagnosis hipertensi.
Seiring dengan pertambahan usia, seseorang berpotensi mengalami hipertensi. Terutama ketika usia >60 tahun. Namun masih banyak masyarakat yang belum memahami hipertensi ini dengan benar. Berikut beberapa kekeliruan yang sering muncul di masyarakat mengenai hipertensi.
- Tidak hipertensi karena periksa tensi di rumah hasilnya normal
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau diastolik ≥90 mmHg. Definisi ini berlaku untuk usia muda, pertengahan dan orang dewasa. Tidak untuk anak-anak dan remaja (≤16 tahun).
Hipertensi dapat ditegakkan berdasarkan beberapa pemeriksaan,
- Tekanan darah kantor/ office blood pressure yaitu pemeriksaan tekanan darah sebanyak 2-3 kali di rumah sakit atau klinik dengan jarak periksa 1-4 minggu. Jika tekanan darah ≥180/110 dalam sekali pemeriksaan maka diagnosis dapat langsung ditegakkan.
- Tekanan darah rumah/ home blood pressure measurement yaitu pemeriksaan tekanan darah di rumah. Hipertensi jika didapatkan tekanan darah ≥135 dan/atau ≥85.
- Ambulatory Blood Pressure Measurement (ABPM) yaitu pemeriksaan tekanan darah secara kontinu selama 24 jam dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah yang dikenakan baik siang maupun malam, saat terjaga maupun istirahat. Pemeriksaan ini dengan menggunakan alat yang otomatis mengukur tekanan darah per 30 menit atau jam. Kriteria hipertensi jika tekanan darah rerata 24 jam ≥130 dan/atau ≥80, atau tekanan darah rerata siang hari ≥135 dan/atau ≥85, atau tekanan darah rerata malam hari ≥120 dan/atau ≥70.
Oleh karena itu jika saat dirumah tekanan darah normal, sedangkan di rumah sakit selalu didapatkan hasil pemeriksaan tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan ulang atau pemeriksaan ABPM untuk memastikannya. Hasil tekanan darah normal dirumah tidak bisa memastikan Anda tidak mengalami hipertensi.
2. Tidak hipertensi karena tidak ada gejala
“Tekanan darah saya biasanya 160/100 dokter, tapi saya sehat-sehat saja…”
Alasan hipertensi harus segera dideteksi dan ditangani adalah agar tidak menimbulkan komplikasi. Hipertensi yang terjadi terlalu lama dan tidak terkontrol dapat menyebabkan hypertension-mediated organ damage (HMOD). HMOD adalah perubahan struktur dan fungsi dinding pembuluh darah atau organ yang disebabkan oleh hipertensi. Diantara organ yang menjadi target kerusakan adalah otak, retina, ginjal, arteri dan jantung.
Hipertensi menyebabkan pembuluh darah pada organ tersebut rusak sehingga terjadi disfungsi organ.
Hipertensi yang bergejala merupakan kondisi lanjutan dari hipertensi yang lama. Gejala tersebut muncul akibat perubahan fungsi organ. Jika sudah bergejala maka penanganan hipertensi dapat dikatakan terlambat atau kurang optimal. Atau bisa jadi karena tidak merasa ada gejala seseorang justru mengabaikan kondisi hipertensi tersebut. Hal ini tentu tidak benar. Jangan tunggu gejala untuk mengatasi hipertensi.
3. Usia muda tidak mungkin hipertensi
Hipertensi dikategorikan menjadi 2 berdasarkan penyebabnya, hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. Sebagian besar hipertensi yang dialami masyarakat adalah hipertensi esensial yaitu yang tidak dilatarbelakangi penyakit tertentu. Adapun hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan penyakit tertentu seperti cushing syndrome, penyakit tiroid, hiperaldosteronemia dan koartasio aorta.
Usia muda dapat mengalami hipertensi sekunder. Jika memiliki kemungkinan penyakit yang berpotensi menyebabkan hipertensi maka penanganan hipertensi harus berfokus pada penyebabnya.
4. Tekanan darah sudah normal sehingga tidak minum obat penurun tekanan darah lagi
Tatalaksana hipertensi dimulai dari perubahan gaya hidup. Diantara gaya hidup yang perlu dimodifikasi adalah berat badan ideal, asupan makanan menurut dietary approaches to stop hypertension (DASH), diet rendah garam (3,5-5 gram/hari), olahraga rutin, dan tidak konsumsi alkohol. Pada orang yang beresiko tinggi penyakit kardiovaskular dapat langsung diberikan obat-obatan penurun tekanan darah. Jika risiko rendah dan moderat cukup dengan modifikasi gaya hidup terlebih dahulu.
Orang yang sudah mendapatkan terapi obat-obatan hipertensi dari dokter menunjukkan hipertensi yang dialami tidak cukup dikendalikan dengan modifikasi gaya hidup saja. Obat tersebut berguna untuk menjaga tekanan darah terkontrol. Obat yang dikonsumsi akan menjaga tekanan darah dalam batas normal. Sehingga jika Anda sedang mengkonsumsi obat hipertensi maka hendaknya tidak menghentikannya sendiri sebelum kontrol ke dokter Anda agar tekanan darah tidak kembali meningkat ketika Anda menghentikan obat tersebut.
Obat-obatan dapat diturunkan dosis dan jumlahnya sesuai dengan pemantauan dan evaluasi dari dokter Anda. Konsultasikan setiap perubahan yang Anda rasakan dan inginkan terhadap penyakit Anda.
5. Kalau minum obat setiap hari takut ginjal rusak
Obat-obatan hipertensi harus dikonsumsi setiap hari. Efek kerja obat tersebut harus selalu terjaga stabil didalam tubuh. Ketika obat tidak dikonsumsi rutin, maka akan didapatkan periode tekanan darah tidak dikontrol oleh obat. Pada saat itu tekanan darah dapat meningkat dan merusak organ.
Obat hipertensi tidak merusak ginjal. Justru obat-obatan tersebut melindungi ginjal Anda dari kerusakan akibat hipertensi. Evaluasi terhadap fungsi ginjal memang perlu dilakukan jika Anda mengkonsumsi golongan obat Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I) atau Angiotensin Receptor Blocker (ARB). Namun bukan untuk menghentikan obat, melainkan memantau kecukupan kontrol tekanan darah yang optimal.
Pasien hipertensi yang tidak terkontrol memiliki risiko kerusakan ginjal lebih tinggi dibandingkan mereka yang hipertensi namun terkontrol.
Demikian. Semoga bermanfaat.