Bismillahirrahmanirrahim
Ketika seorang pasien mendapatkan pelayanan baik di rawat jalan maupun rawat inap, tak jarang dokter memberikan arahan kepada pasien agar melakukan kontrol pengobatan. Maksudnya, pasien diminta untuk hadir kembali beberapa hari setelah pulang. Bagi sebagian pasien, mungkin timbul pertanyaan : Mengapa perlu kontrol pengobatan? Apa manfaatnya?
Fungsi dan manfaat kontrol pengobatan sebenarnya bisa bermacam-macam, tergantung keadaan gangguan kesehatan yang dialami pasien. Kontrol dapat bertujuan untuk diagnosis, monitoring efektivitas terapi, maupun monitoring komplikasi penyakit. Berikut ini uraian dan contoh kasusnya.
- Kontrol untuk Diagnosis Pengobatan
Seorang pasien datang ke dokter dengan keluhan demam hari pertama. Dokter kemudian memberi obat dan meminta pasien datang dua hari lagi. Ini adalah contoh anjuran kontrol untuk diagnosis penyakit. Gejala sakit tertentu -termasuk demam- adalah gejala yang ditimbulkan oleh banyak penyakit. Untuk itu dibutuhkan waktu untuk melihat perkembangan penyakit secara terkontrol hingga kemudian diagnosis dapat ditegakkan. Oleh karena itulah dokter meminta Anda hadir beberapa hari kemudian. Namun tentu saja dokter akan mempertimbangkan apakah dibutuhkan penanganan definitif segera atau tidak. Dokter juga akan memberikan terapi yang dibutuhkan untuk meringankan sakit yang Anda alami.
- Kontrol untuk Memantau Efektifitas Pengobatan
Respon setiap individu terhadap terapi yang dibutuhkan oleh dokter bisa berbeda-beda. Oleh karena itu dibutuhkan evaluasi efektivitas terapi. Dengan demikian dapat dilakukan penyesuaian terapi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, seorang pasien yang mengalami diabetes mellitus mendapatkan terapi insulin untuk pertama kalinya. Adalah wajar jika dokter meminta pasien hadir beberapa pekan kemudian untuk melihat respon tubuhnya terhadap insulin yang diberikan. Kemudian dokter akan menyesuaikan terapi untuk diabetes mellitus sesuai keadaan dan respon tubuh pasien.
- Kontrol untuk Mendeteksi Komplikasi
Suatu penyakit dapat dipandang sebagai sebuah gangguan pada sistem di tubuh kita. Gangguan ini dapat menyebabkan kerusakan secara langsung maupun tidak langsung. Komplikasi dapat kita artikan sebagai kerusakan tidak langsung dari suatu penyakit. Banyak penyakit -terutama penyakit kronis- yang menimbulkan komplikasi pada tubuh pasien. Komplikasi perlu dideteksi dini untuk kemudian ditangani lebih dini sehingga tidak menjadi kerusakan lebih lanjut. Itulah salah satu alasan bagi seorang dokter untuk meminta pasien kontrol pengobatan.
Sebagai contoh, seorang pasien diabetes mellitus yang telah terkontrol dengan obat diminta kontrol setiap bulan. Dokter ingin mengantisipasi adanya kemungkinan komplikasi misalnya gangguan saraf mata, gangguan saraf tepi, gangguan fungsi ginjal, dan lain sebagainya. Jika tanda-tanda komplikasi dapat segera dideteksi, dokter dapat segera memberikan penanganan sehingga insyaAllah kerusakan lebih lanjut dapat dicegah.
Inilah tulisan singkat yang semoga dapat memberi gambaran tentang pentingnya kontrol pengobatan. Maka hendaknya patuhi anjuran dokter untuk kontrol pengobatan demi efektivitas langkah pengobatan yang manfaatnya kembali kepada Anda. Jika program pengobatan tidak terlaksana secara efektif, dikhawatirkan pengobatan yang diberikan kurang memadai atau komplikasi yang mungkin timbul tidak dapat dideteksi secara dini. Jangan ragu untuk berdiskusi tentang program pengobatan yang disusun oleh dokter bagi Anda. Sekian, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
Yogyakarta, 21 Desember 2017