Beginilah Seharusnya Seorang Dokter Muslim (3)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

Berikut akan disampaikan secara berseri tentang sifat-sifat yang semestinya dimiliki oleh seorang dokter muslim :

  1. Niat (yang ikhlas) dan mengharapkan pahala dari Allah.
  2. Amanah dan profesional dalam bekerja.
  3. Ihsan  dan  muraqabah (merasa diawasi oleh Allah).
  4. Tazkiyatun-nafs (pembesihan jiwa) dan muhasabah (introspeksi diri).
  5. Menuntut ilmu berkesinambungan dan berkelanjutan.
  6. Kepribadian yang istimewa dan akhlak yang baik; tawaddu’,  jujur, penyayang, adil, tolong menolong dan menyukai kebaikan bagi orang lain, malu berbuat dosa,  santun dan lemah lembut.
  7. Menghormati  hak-hak pasien.
  8. Tafaqquh fid-din (Mempelajari dan memahami hukum-hukum agama), terutama dalam permasalahan khusus yang terkait dengan kedokteran.
  9. Memberikan kepada setiap orang haknya masing-masing.

 (3). Ihsan dan Muraqabah

(Merasa Diawasi Oleh Allah)

Pentingnya ihsan bagi seorang dokter

Dokter muslim selalu merasa diawasi oleh Allah dalam seluruh gerak-gerik kehidupannya sehingga dia menjadi orang yang bersemangat, bekerja sesuai prosedur, dan memperhatikan pasien dengan sebaik-baiknya. Dia melakukan hal itu tanpa ada sangkut paut karena pimpinan atau orang lain. Demikian itu karena dokter muslim istimewa dengan sebuah karakter mulia. Ketahuilah, hal itu adalah ihsan.

Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.

Dalil-dalil syar’i

Allah Ta’ala berfirman,

 إِنَّ اللهَ لاَ يَخْفَىَ عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاء

“Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.” (Ali-Imran: 5)

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ 

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (Al-Mukmin: 19)

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab Rhadiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Pada suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak terlihat padanya bekas perjalanan jauh, dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Dia duduk di hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menempelkan kedua lututnya dengan kedua lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya dia atas kedua paha beliau. Lalu dia berkata, “Wahai Muhammad! Berita-hukan kepadaku tentang Islam!” Dan berkata, “Beritahukan kepadaku tentang iman!” Dan berkata lagi, “Beritahukan kepadaku tentang ihsan!”  Maka beliau menjawab, “(Ihsan adalah) engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, namun jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Kemudian orang itu pergi. Kami terdiam. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Umar, tahukah engkau orang yang bertanya itu?” Aku (Umar) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Sesungguh-nya dia adalah Jibril, dia datang kepada kalian untuk mengajarkan kepada kalian agama kalian”. (HR: Muslim).

(Bersambung)

*****

Diambil dari At-Thabiibul Muslimu Tamayyuzun wa Simaatun yang ditulis oleh Dr. Yusuf bin Abdillah at-Turky dan diterjemahkan oleh dr. Supriadi dengan judul  “ Dokter Muslim Istimewa dan Ungggul “

Silahkan like page Majalah Kesehehatan Muslim dan follow twitter.

Ingin pahala melimpah? Mari berbagi untuk donasi kegiatan Kesehatan Muslim. Info : klik di sini.

 

 

Share.

About Author

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Alhamdulillah di sela-sela kuliah bisa ikut belajar Bahasa Arab di Madrasah Imam Ahmad bin Hambal Semarang. Aktivitas saat ini sebagai dokter umum di RSUD Propinsi di Sumbawa Besar dan aktif menulis artikel kesehatan Islam.

Leave A Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.