Berikut akan disampaikan secara berseri tentang sifat-sifat yang semestinya dimiliki oleh seorang dokter muslim :
- Niat (yang ikhlas) dan mengharapkan pahala dari Allah.
- Amanah dan profesional dalam bekerja.
- Ihsan dan muraqabah (merasa diawasi oleh Allah).
- Tazkiyatun-nafs (pembesihan jiwa) dan muhasabah(introspeksi diri).
- Menuntut ilmu berkesinambungan dan berkelanjutan.
- Kepribadian yang istimewa dan akhlak yang baik; tawaddu’, jujur, penyayang, adil, tolong menolong dan menyukai kebaikan bagi orang lain, malu berbuat dosa, santun dan lemah lembut.
- Menghormati hak-hak pasien.
- Tafaqquh fid-din (Mempelajari dan memahami hukum-hukum agama), terutama dalam permasalahan khusus yang terkait dengan kedokteran.
- Memberikan kepada setiap orang haknya masing-masing.
(9). Memberikan Kepada Setiap Orang
Haknya Masing-Masing
Sikap proporsional dalam kehidupan seorang dokter
Dokter yang menelantarkan pekerjaannya bukanlah gambaran seorang dokter muslim. Begitu juga dokter yang menelantarkan keluarga dan anak-anaknya bukan pula gambaran seorang dokter muslim.
Sesungguhnya sikap seimbang dan proporsional terhadap pekerjaan, keluarga, dan masyarakat dalam kehidupan seorang dokter adalah satu hal yang sangat penting agar seorang dokter tetap konsisten dan sukses.
Agama Islam adalah agama sempurna yang mengatur segala hal. Islam mengajak kepada sikap pertengahan dan adil sehingga di sana tidak ada sikap berlebihan ataupun mengentengkan. Dokter yang menelantarkan pekerjaannya bukanlah gambaran seorang dokter muslim. Begitu juga dokter yang menelantarkan keluarga dan anak-anaknya bukan pula gambaran seorang dokter muslim. Yang paling tepat dan tidak diperselisihkan lagi adalah memberikan kepada setiap orang haknya masing-masing, memberikan sesuai porsinya, pandai mengatur waktu dan pekerjaan sehingga membantu untuk terwujudnya keseimbangan dalam keseharian seorang dokter.
Dalil-dalil syar’i
“Dari Rahb bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersaudarakan Salman (al-Farisi) dan Abu Darda, maka Salman menjenguk Abu Darda, Salman berkata, “Sesungguhnya Rabbmu memiliki hak atas dirimu, tubuhmu memiliki hak atas dirimu, keluargamu memiliki hak atas dirimu, maka berikanlah haknya masing-masing.” Kemudian Abu Darda mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan menceritakan kejadian tersebut kepada beliau, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salman telah berkata benar.” (HR. Bukhari).
(Selesai)
*****
Diambil dari At-Thabiibul Muslimu Tamayyuzun wa Simaatun yang ditulis oleh Dr. Yusuf bin Abdillah at-Turky dan diterjemahkan oleh dr. Supriadi dengan judul “ Dokter Muslim Istimewa dan Ungggul “
Silahkan like page Majalah Kesehehatan Muslim dan follow twitter.
Ingin pahala melimpah? Mari berbagi untuk donasi kegiatan Kesehatan Muslim. Info : klik di sini.