Rahasia Istinsyaq ketika Wudhu: Perspektif Medis

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

Istinsyaq dan istintsar adalah dua praktik penting dalam Islam yang menekankan kebersihan rongga hidung dan saluran pernapasan melalui penggunaan air dalam praktik wudhu. Istinsyaq adalah sebagaimana yang dikatakan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolaniy rohimahullah, “Memasukkan air ke hidung dengan menghisapnya sampai ke ujungnya, sedangkan istintsar adalah kebalikannya” [1]. Dalam konteks medis, praktik-praktik ini mengandung nilai besar dalam menjaga kebersihan dan kesehatan hidung dan saluran pernapasan.

Istinsyaq, yaitu menghirup air ke dalam rongga hidung dan kemudian mengeluarkannya (istintsar) saat berwudhu atau mandi wajib merupakan bagian penting dari praktik bersuci (thoharoh). Perkara ini termasuk sunnah menurut pendapat jumhur ulama [1]. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk bersungguh-sungguh untuk menghirup air ke hidung. Nabi shollallaahu ‘alaihi  was sallam bersabda,

 بَالِغْ فِى الاِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمًا

“Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali jika kalian sedang berpuasa” [2].

Banyak di antara kita tidak bersungguh-sungguh dalam mengamalkan perkara istinsyaq ini. Di antaranya hanya menghirup hingga lubang hidung atau bahkan ujung hidung saja. Bersungguh-sungguh dalam istinsyaq ini adalah dengan menghirup air dari hidung hingga ke pangkal hindung. Memang jika belum terbiasa melakukannya, hal ini akan terasa perih pada rongga hidung. Namun, jika dibiasakan, rasa perih tersebut akan berkurang, InsyaAllah.

Istinsyaq dan nasal irrigation

Sebagai umat nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam sudah sepantasnya kita berusaha untuk mengikuti sunnah beliau, baik yang terbukti bermanfaat ataupun yang belum terbukti bermanfaat. Karena kita wajib meyakini bahwa setiap ibadah pasti mengandung hikmah dan manfaat dalam banyak aspek. Baik aspek agama maupun aspek lain sekalipun, seperti aspek kesehatan pada praktik istinsyaq ini.

Istinsyaq dan istinstar dalam praktik bersuci ini ditemukan kemiripannya dalam tindakan medis, yaitu nasal irrigation atau nasal lavage. Kedua metode ini pada umumnya merupakan tindakan irigasi cairan pada rongga hidung dengan tujuan untuk menjaga kebersihan dan fungsi dari organ tersebut. Praktik istinsyaq menggunakan air bersih yang lebih sedikit pada umumnya, adapun tindakan nasal irrigation menggunakan  larutan normal saline (0,9%) atau hipertonis (1,5%-3%) dengan jumlah yang lebih banyak serta perangkat khusus seperti neti pot, botol tekan, dst.

Karena terdapat sedikit perbedaan dalam teknis dan volume cairan pada kedua metode ini, sehingga tidak bisa disamakan secara pembuktian manfaatnya. Hanya saja kedua metode ini memiliki konsep yang sama dalam irigasi rongga hidung sehingga semoga kedua metode ini memberikan manfaat yang sama dalam menjaga kesehatan pernapasan. Berikut di antara bukti-bukti medis terkait manfaat dari tindakan nasal irrigation terhadap aspek kebersihan dan kesehatan organ pernapasan

Peran Nasal Irrigation dalam Fungsi Rongga Hidung

Praktik nasal irrigation ini terbukti memberikan manfaat dari berbagai fungsi sistem organ. Di antaranya adalah organ rongga hidung, persarafan sensorik, saluran pernapasan hingga paru. Manfaat nasal irrigation terhadap fungsi rongga hidung adalah membersihkan rongga hidung dari debu kotoran, alergen, mikroorganisme, dan partikel berbahaya yang terhirup sepanjang waktu. Nasal irrigation juga terbukti dapat meningkatkan fungsi mucociliary clearance pada rongga hidung yang akan lebih efektif dalam mengeliminasi mikroorganisme serta partikel asing yang masuk sehingga akan menurunkan risiko kejadian peradangan. Nasal irrigation  juga meningkatkan fungsi drainase pada rongga sinus yang akan membantu mencegah terjadinya infeksi (rhinosinusitis) [3].

Dalam Ilmu Kedokteran Kontemporer, praktik ini telah mendapatkan perhatian lebih karena terbukti dalam berbagai penelitian berhubungan langsung dengan kebersihan dan meningkatkan fungsi organ pernapasan. Studi menunjukkan bahwa nasal irrigation ini dapat membantu mengurangi gejala alergi (rhinitis atopi) menurunkan gejala sinusitis dan meningkatkan fungsi sensorik penciuman dan fungsi pernapasan [3,4,5].

Peran Nasal Irrigation dalam Kesehatan Saluran Napas dan Paru

Nasal irrigation juga memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan saluran napas dan paru. Praktik ini dapat meningkatkan kelembapan mukosa saluran napas sehingga dapat menjaga fungsi mukosiliar dalam mekanisme pertahanan alami tubuh melawan patogen. Selain itu, nasal irrigation dapat mendukung kualitas udara yang masuk ke jaringan paru, sehingga mengurangi risiko penyakit pernapasan kronik seperti bronkitis dan asma. Selain itu, praktik nasal irrigation juga bermanfaat dalam menurunkan pajanan polusi udara dan asap rokok. Beberapa penelitian terbaru telah membuktikan manfaat tersebut. Praktik yang rutin dapat membantu menghilangkan partikel-partikel berbahaya, alergen, dan polutan dari rongga hidung yang dapat mengurangi respon inflamasi dan gejala pernapasan.

1. Polusi Udara

Praktik nasal irrigation secara teratur dapat membantu membersihkan polutan seperti PM2.5 dan partikel berbahaya lainnya dari rongga hidung, sehingga mengurangi progresifitas pernapasan kronis seperti asma dan COPD. Nasal irrigation juga membantu meningkatkan pembersihan mukosiliar, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan pernapasan di lingkungan dengan kualitas udara yang buruk [5].

2. Asap Rokok

Bagi individu yang terpajan asap rokok, irigasi hidung dapat membantu mengurangi zat-zat beracun dari rongga hidung, sehingga mengurangi respons peradangan dan risiko infeksi pernapasan seperti kondisi medis bronkitis kronis dan COPD [6].

Manfaat lain nasal irrigation adalah merangsang sistem saraf melalui mekanisme refleks di hidung, yang dapat memberikan efek menyegarkan dan membantu meningkatkan konsentrasi serta kewaspadaan. Dalam jangka panjang, rutin melakukan nasal irrrigation ini dapat membantu menjaga kesehatan saluran pernafasan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan [5].

Sebagai penutup dan kesimpulan, penulis ingin menyampaikan bahwa walaupun sebagai seorang muslim kita tidak memerlukan bukti manfaat dalam aspek medis dahulu lalu mau mengamalkannya dalam praktik bersuci kita sehari-hari namun cukup bagi kita mengetahui bukti-bukti medis ini sebagai penambah iman dan amal sholeh bagi kita. Bukti-bukti manfaat dalam aspek medis ini juga menunjukkan agung nya sunnah-sunnah nabi kita Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam. Semoga kedua metode ini memberikan efek kebermanfaatan yang sama dan signifikan dalam menjaga kesehatan pernapasan kita. Asy-Syaikh Sulaiman Bin Salimullah Ar-Ruhaily, salah seorang ulama kontemporer berkata dalam salah satu kajian beliau;

وقد سمعت لطبيب يقول: لو أن المسلمين عملوا بسنة المبالغة في الإستنشاق لسلموا من كثير من الأمراض. يقول كثير من الأمراض تدخل إلى الجسد عن طريق الأنف. فلو أنهم عملوا بالمبالغة لغسلوا هذا المكان وذهبت أسباب الأمراض

“Dan saya pernah mendengar seorang dokter berkata: “Seandainya umat Islam mengamalkan sunnah mubalaghah saat isitinsyaq, mereka akan selamat dari banyak penyakit. Karena banyak penyakit yang masuk ke tubuh melalui hidung. Seandainya umat Islam mengamalkan sunnah ini, mereka akan membasuh tempat tersebut dan penyakit-penyakit akan hilang” [7].

MasyaAllah tabarakallaahu. Semua yang diajarkan nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi  was sallam itu pasti baik. Shalawat dan salam untuk beliau dan semoga Allah membalas beliau dengan balasan terbaik. Demikian semoga bermanfaat.

Referensi:

  1. https://muslim.or.id/1810-cara-wudhu.html
  2. HR. Abu Dawud no. 2368, Al-Hakim no. 525; dinyatakan shohih oleh Al-Albani dalam takhrij beliau untuk Sunan Abu Dawud.
  3. Dykewicz MS, Wallace DV, Amrol DJ, Meltzer EO, Shaw JL, Steven GC, et all. Effectiveness of Nasal Irrigation in Treating Allergic Rhinitis. JACI.2020.146(4),721-67.
  4. Rabago D, Zgierska A. Saline nasal irrigation for upper respiratory conditions. American Family Physician.2009.80(10),1117-19.
  5. International Journal of Respiratory Care. Nasal Hygiene and its Impact on Respiratory Health.2019.
  6. Maesano IA, Forastiere F, Balmes J, Garcia E, Harkema J, Holgate S, et all. The clear and persistent impact of air pollution on chronic respiratory diseases: a call for interventions. Eur Respir J.2021;58(1):2002858.
  7. https://www.youtube.com/watch?v=AZ9_Fak_NiM
Share.

About Author

Alumni Mahad Umar bin Khattab Yogyakarta, S1 Profesi Dokter Umum FK Trisakti, S2 Spesialis Paru dan Pernapasan FK UNRI.

Leave A Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.