Bagi anda yang pernah melakukan perjalanan menggunakan pesawat pasti pernah mengalami keluhan pada telinga. Pendengaran terasa berkurang disertai perasaan adanya penekanan pada lubang telinga. Terkadang keluhan ini menjadi begitu mengganggunya karena disertai rasa nyeri. Mungkin beberapa dari anda mencoba untuk menghilangkannya dengan menarik-narik daun telinga atau membuka mulut namun keluhan belum juga teratasi. Lantas, apakah sebenarnya yang terjadi pada telinga saat anda terbang di dalam pesawat.
Gendang Telinga Selaput yang Elastis
Telinga merupakan organ pendengaran yang terdiri dari berbagai struktur yang membentuknya. Salah satunya adalah gendang telinga yang membatasi telinga luar dan telinga tengah. Gendang telinga berbentuk selaput tipis yang berperan dalam mengantar getaran suara dari luar. Sifatnya yang elastis memberi kemampuan pada gendang telinga untuk dapat tertarik ke dalam ataupun keluar, berbentuk cembung atau cekung. Hal ini yang mendasari keluhan pada telinga saat anda berada di dalam pesawat.
Perubahan Tekanan Merubah Bentuk Gendang Telinga
“Cabin crew take off postion..” Pesawat siap untuk lepas landas. Saat pesawat mulai terbang terjadi perubahan tekanan udara seiring dengan bertambahnya ketinggian pesawat. Rata-rata pesawat jet akan terbang hingga ketinggian 30.000 – 40.000 kaki di atas permukaan laut. Tekanan udara saat itu lebih rendah dibanding saat anda di daratan. Tuba Eustachii saluran yang menghubungkan rongga mulut dan telinga, mengambil peran penting menjaga keseimbang tekanan udara antara telinga luar dan tengah. Perubahan tekanan udara di luar akan disesuaikan dengan tekanan udara di dalam telinga dengan membuka saluran Tuba Eustachii. Jika tekanan udara sama maka gendang telinga akan mempertahankan bentuknya. Apabila saluran tidak terbuka dan terjadi perbedaan tekanan udara, gendang telinga akan terdorong keluar, menegang, dan elastisitasnya berkurang. Oleh karena itu muncul keluhan telinga yang terasa tertutup. Bayangkan saja, balon yang diregangkan hingga kaku dan tidak elastis, kemampuan penghantaran getarannya tidak sebaik keadaan elastis.
Menyamakan Tekanan Udara Luar dan Dalam
Yang perlu anda lakukan adalah memastikan saluran Tuba Eustachii dalam keadaan terbuka. Bagaimana caranya? Pertama, pastikan anda telah mempersiapkan permen sebelum anda naik ke pesawat. Pada beberapa maskapai penerbangan ada yang memberikan fasilitas pemberian permen gratis kepada penumpang sesaat sebelum lepas landas. Permen tersebut dapat anda makan selama anda dalam penerbangan, namun lebih khusus saat lepas landas dan mendarat. Dengan menghisap permen anda akan cenderung untuk memperbanyak menelan. Saat anda menelan itu akan merangsang pembukaan saluran Tuba Eustachii. Bagi anda yang memiliki bayi atau balita, caranya adalah dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) atau susu dalam botol yang diminum menggunakan dot. Prinsipnya adalah pada proses menelannya. Kedua, menutup lubang telinga serapat-rapatnya. Cara ini sering dilakukan Ibu pada bayinya saat di pesawat. Walaupun cara ini tidak seefektif cara pertama, jika anda dapat memastikan telinga tertutup rapat cara ini juga cukup membantu. Jika anak rewel, dapat dipastikan cara tersebut gagal, maka cobalah cara pertama. Ketiga, membuka mulut dengan lebar. Pada saat anda membuka mulut, otot dan tulang di sekitar telinga akan bergerak. Gerakan tersebut dapat juga membuka saluran Tuba Eustachii. Terkadang telinga secara tidak sengaja terasa terbuka kembali setelah anda menguap. Ya, hal tersebut cukup membantu. Keempat, jangan sekali-kali mencoba memasukkan air untuk mengurangi keluhan. Air yang dimasukkan ke dalam lubang telinga sama sekali tidak akan membantu, bahkan dapat memperparah pendengaran. Semoga bermanfaat.
*****
Silahkan like page Majalah Kesehehatan Muslim dan follow twitter. Add PIN BB Kesehatan Muslim: 32356208
Ingin pahala melimpah? Mari berbagi untuk donasi kegiatan Kesehatan Muslim. Info : klik di sini.