Mitos Seputar Kehamilan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +

Ketika perut ibu hamil mulai nampak membesar, maka akan semakin banyak “nasihat” dari orang-orang di sekitar ibu hamil tersebut. Niatnya tentu saja untuk kebaikan karena orang-orang begitu perhatian terhadap kondisi ibu hamil dan janinnya. Namun demikian, jangan asal percaya mitos. Sebagian mitos ada benarnya, namun kebanyakan tidak punya dasar ilmiah, tidak bermanfaat, bahkan ada yang keliru dan justru berakibat buruk jika dikerjakan. Di antaranya tidak jarang pula yang mengandung unsur kesyirikan dan harus kita jauhi. Sebagai seorang muslim/muslimah, hendaknya kita berhati-hati dalam menyikapi mitos yang beredar di sekitar kita.

Berikut ini beberapa mitos ibu hamil yang perlu kita ketahui dan penjelasan ilmiahnya :

1.      Ibu hamil tidak boleh makan makanan yang amis.

Salah satu mitos yang cukup “populer” di kalangan ibu hamil adalah adanya pantangan terhadap makanan yang beraroma amis seperti ikan-ikanan karena dianggap dapat menyebabkan darah waktu melahirkan dan aroma ASI menjadi amis. Mitos ini sangat tidak ilmiah, karena bau darah memang khas berbau “anyir” dan ini tidak ada kaitannya dengan konsumsi makanan amis seperti ikan misalnya. Begitu juga dengan ASI yang tetap akan terjaga kualitasnya dan selalu tepat diberikan pada bayi.

Kandungan gizi yang terdapat pada ikan justru sangat bagus dan bermanfaat bagi ibu hamil karena mengandung protein, asam folat dan berbagai vitamin dan mineral lainnya. Tentunya dengan catatan ikan tersebut dimasak dengan benar (sampai benar-benar matang) dan memang ibu tersebut tidak alergi terhadap ikan. Memilih jenis ikan juga tidak boleh sembarangan, yaitu pilih yang segar (jangan yang diawetkan), dan sebaiknya hindari ikan kalengan dan ikan asin jika ibu menderita hipertensi (tekanan darah tinggi) karena biasanya kandungan garamnya tinggi.

2.      Ibu hamil tidak boleh minum es

Beberapa ibu hamil tidak mau mengonsumsi es karena khawatir bayinya berukuran besar sehingga menyulitkan ketika proses persalinan. Hal ini tentu saja tidak benar, ukuran bayi yang besar terkait dengan faktor keturunan dan asupan makanan ketika hamil. Pada beberapa ibu hamil yang menderita penyakit diabetes mellitus (kencing manis/ penyakit gula) biasanya memang disarankan oleh dokter untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, termasuk berbagai macam es yang biasanya kandungan gulanya tinggi. Oleh karena itu, bagi ibu hamil yang kondisi tubuhnya fit, tidak sedang sakit, dan tentunya tidak alergi dingin boleh dan sah-sah saja mengonsumsi es. Satu hal yang harus diingat, tidak boleh berlebihan ketika mengonsumsi es dan sebaiknya ibu hamil lebih mengutamakan  konsumsi makanan yang bergizi.

3.      Ibu hamil harus banyak minum air kelapa muda

Air kelapa muda memang sangat bagus untuk kesehatan karena kandungan mineralnya yang tinggi. Namun demikian, air kelapa muda tidak menyebabkan cairan ketuban menjadi bening, seperti yang dipercayai oleh sebagian orang.  Keruhnya air ketuban disebabkan oleh infeksi dan bukan karena kurang mengonsumsi air kelapa muda. Selain itu, banyaknya konsumsi air kelapa muda juga tidak menyebabkan jalan lahir menjadi licin sehingga memperlancar proses persalinan. Perlu diketahui bahwa lancarnya persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor janin, jalan lahir, dan kekuatan meneran (mengejan) dari ibu.

4.      Ibu hamil harus membawa gunting kecil kemana saja

Kepercayaan ini sangat terkenal di kalangan orang-orang tua. Ibu hamil diharuskan membawa gunting kemana saja mereka pergi, bahkan ketika tidur juga harus meletakkan gunting tersebut di bawah bantal mereka. Kepercayaan ini begitu kuat dan dikerjakan oleh sebagian orang karena beranggapan tindakannya tersebut dapat menjauhkan dari mara bahaya dan dapat menjauhkan ibu hamil dan janinnya dari gangguan jin. Secara ilmiah, hal tersebut sangat tidak masuk akal dan justru bisa membahayakan. Biasanya kepercayaan membawa gunting ini dengan cara dimasukkan ke pakaian bagian dalam sehingga bisa melukai ibu hamil.

Sebagai seorang muslim, kepercayaan seperti ini harus kita jauhi karena mengandung unsur kesyirikan, yaitu meyakini bahwa ada suatu zat selain Allah yang mampu menjauhkan dari mara  bahaya. Untuk menghindarkan diri kita dari gangguan jin tentunya harus dengan cara-cara yang dibenarkan secara syar’i, yaitu dengan membaca dzikir pagi dan sore seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Jangan Asal Percaya Mitos

Mitos-mitos yang disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak mitos yang beredar di kalangan ibu hamil. Oleh karena itu, kita harus menyikapi mitos-mitos tersebut dengan bijak. Tidak ada salahya ditanyakan pada orang-orang yang berkompeten di bidangnya seperti dokter misalnya, tentunya dengan memilih dokter yang amanah dan beraqidah lurus. Berhati-hatilah dan jangan asal percaya mitos. Demikian penjelasan mengenai mitos seputar ibu hamil, semoga bermanfaat.

 *****

Silahkan like page Majalah Kesehehatan Muslim dan follow twitter. Add PIN BB  Kesehatan Muslim: 32356208

Ingin pahala melimpah? Mari berbagi untuk donasi kegiatan Kesehatan Muslim. Info : klik di sini.

Share.

About Author

Alumni Fakultas Kedokteran UGM. Saat ini aktif menulis berbagai artikel kesehatan. Di antara tulisan yang sudah dibukukan adalah buku Panduan Kesehatan Wanita

3 Comments

  1. mitos seperti ini memang banyak diyakini di masyarakat. asalkan tidak berbahaya mungkin boleh saja, masalahnya kalo kepercayaannya sudah menyimpang itu yang harus dicegah.

Leave A Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.