Oleh: Abdiyat Sakrie, S.Ked
Sindrom koroner akut akibat penyumbatan pembuluh darah koroner jantung masih menduduki tingkat teratas sebagai penyakit penyebab kematian. Pembuluh darah yang mengantar oksigen dan nutrisi bagi otot jantung mendadak terhenti akibat sumbatan didalamnya. Dalam waktu yang tidak lama otot jantung akan kehabisan oksigen dan berujung matinya sel-sel otot jantung. Jika bersifat luas, dapat menyebabkan kegagalan jantung dalam memompa darah yang berujung pada kematian.
Penyumbatan pembuluh darah koroner jantung bersifat tiba-tiba dan mendadak. Seseorang yang mengalaminya akan mengeluhkan nyeri dada. Pada awalnya nyeri dada tersebut ringan sehingga sering kali seseorang akan sulit membedakan dengan nyeri dada akibat pegal otot. Memang, nyeri dada dapat juga disebabkan oleh selain jantung. Namun yang perlu diketahui nyeri dada jantung koroner kekhasan sendiri. Diantara ciri khas nyeri dada jantung koroner:
1. Karakteristik
Nyeri dada dirasakan sebagai nyeri yang hebat, seperti ditindih, ditekan ataupun terbakar.
2. Lokasi
Nyeri dirasakan pada daerah dada bagian tengah dibawah leher, leher, hingga ke rahang atau nyeri yang menusuk hingga ke punggung. Terkadang nyeri menjalar ke lengan tangan kiri.
3. Intensitas
Diawali nyeri yang ringan hingga bertambah berat dan semakin memberat.
4. Pencetus
Aktivitas yang berat seperti olah raga atau dalam keadaan emosi, suhu udara dingin sering menjadi pencetus awal.
5. Pereda
Jika dibawa istirahat nyeri dada membaik maka dikategorikan angina pektori stabil atau nyeri dada dengan penyumbatan parsial pada pembuluh koroner. Namun pada serangan jantung nyeri dada akan menetap hingga lebih dari 20 menit dan tidak membaik dengan istirahat.
Jika nyeri dada yang anda rasakan dengan karakteristik diatas segeralah minta bantuan orang untuk membawa anda ke rumah sakit. Semakin awal anda tiba di rumah sakit, semakin awal penanganan maka semakin baik outcome. Karena tiap detiknya akan menyelamatkan otot jantung anda. Semoga bermanfaat.
